pengertian Ibadah Sa'i


Gambar terkait



Ibadah Sa'i adalah berlari-lari kecil di antara Bukit Shafa dan Marwah. Sebagaimana diabadikannya proses pencarian (usaha) air oleh Siti Hajar untuk dirinya dan anaknya, Ismail, menurut Ali Syariati, ibadah Sa'i intinya adalah sebuah pencarian. Sebuah gerakan yang memiliki tujuan dan digambarkan dengan gerak berlari-lari serta bergegas-gegas.
Menurut Syariati, Sa'i inilah yang dikatakan sebagai haji, yaitu sebuah tekad untuk melakukan gerak abadi ke suatu arah yang tertentu. ''Sa'i adalah perjuangan fisik. Sa'i berarti mengerahkan tenaga di dalam pencarian (usaha) untuk menghilangkan lapar dan dahaga yang engkau tanggungkan beserta anak-anakmu,'' ujarnya.
Karena itu, sudah seharusnya setiap jamaah haji maupun umrah untuk menghayati makna terdalam dari pelaksanaan ibadah Sa'i. ''Ia adalah sebuah bentuk usaha yang harus dilaksanakan oleh umat manusia. Bila tidak berusaha, ia sengsara dalam kehidupannya. Jangan pernah berpikir tentang hasilnya. Pasrahkan semuanya pada Allah, karena hanya Dia tempat manusia berpasrah,'' tulis Ali Syariati dalam bukunya Hajj.
Seperti kehidupan di dunia, kata Syariati, Sa'i adalah gambaran hidup manusia di dunia dalam berusaha. ''Apa yang dilakukan Siti Hajar--seorang budak dari Ethiopia, yang kemudian diperistri oleh Ibrahim--dalam mencari air untuk minum dirinya dan Ismail, benar-benar bersifat materiil, kebutuhan yang dimiliki manusia,'' katanya menegaskan.
Syarat-syarat Sa'i
Sa'i berarti ''berusaha keras". Secara syar'i, Sa'i berarti berlari-lari kecil di antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali dengan niat ibadah karena Allah.
Syarat-Syarat Sa'i:
1. Wudhu (sebagian tidak melihatnya keharusan)
2. Tujuh keliling
3. Dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwa
4. Arah yang benar

Adapun yang disunahkan Sa'i:
1. Saat memulai dengan menghadap Ka'bah, melambaikan tangan sambil membaca: "Bismillah abda' bimaa badaaLLAHU Wa Rasuluhu bihi."
2. Mulai berjalan sambil membaca: "Innas Shafa wal Marwata min Sya'aairillah. Famanhajjal bayta awi'tamara falaa junaaha 'alayhi an yatthawwafa bihimaa. Famantathawwa'a khaeran fainnaLLAH syaakirun 'aliim."
3. Berlari-lari di antara dua lampu pijar (bagi pria)
4. Memperbanyak doa, zikir, atau bacaan Alquran
5. Mengakhiri dengan berdoa menghadap Ka'bah



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat pisang untuk kesehatan

pengertian Thawaf